Pemilihan Putra dan Putri SMA Negeri 3 Surabaya

Ajang Menemukan Panutan Teman Sebaya

Putra-Putri Sekolah merupakan ajang pemilihan untuk mencari pasangan peserta didik yang akan menjadi duta atau lambang sekolah. Ajang ini memang bukan hal yang baru dilakukan di berbagai sekolah. Hampir setiap tahun ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh sekolah. Begitu juga SMA Negeri 3 Surabaya.

Kegiatan pemilihan putra-putri sekolah tahun ini masih tetap digawangi oleh OSIS/ MPK dengan tajuk 3B : Brain, Behavior, Beauty. Diharapkan, duta atau lambang yang terpilih adalah pasangan peserta didik yang memiliki keelokan yang terpancar dari dalam. Dengan demikian putra-putri smaga yang terpilih bisa membawa nama baik SMA Negeri 3 Surabaya melalui keelokan karakternya dan keelokan berpikirnya (kreatif, kritis, dan berwawasan luas).

Serangkaian seleksi telah dilakukan sejak Januari sampai Maret 2022 yang meliputi pendaftaran, seleksi awal, semi final hingga final. Serangkaian kegitan tersebut ada yang dilakukan secara daring, ada pula yang dilakukan secara luring.

Peserta yang mengikuti seleksi tersebut merupakan perwakilan kelas X dan XI yang telah melewati serangkaian tes akademik, wawasan nusantara serta kepribadian melalui wawancara.

Tahap awal masing-masing pasangan calon (paslon) Putra-Putri SMAGA memaparkan identitas diri dan alasan mengapa mereka mengikuti pemilihan Putra-Putri SMAGA. Peserta yang lolos selanjutnya harus mengikuti tes tahap dua.

Pada tahap kedua, masing-masing Paslon mendapat tantangan untuk menguji kecerdasan berfikir maupun kecerdasan berperilaku (Brain, Behavior, Beauty ) mereka. Tantangannya adalah para paslon harus mampu memaparkan pendapat, argumen, serta solusi terhadap suatu permasalahan. Tahap dua ini dilakukan untuk menjaring delapan paslon yang akan lanjut di tahap tiga.

Sedangkan tahap tiga atau semi final, masing-masing paslon dituntut untuk memaparkan karakteristik daerah yang ada di Indonesia. Penguasaan materi, kecerdasan bertutur (Public Speaking) dan kekompakan merupakan kriteria utama dalam penilaian. Selain itu, keterampilan mereka dalam menggunakan media juga merupakan poin tambahan dalam penilaian. Tahap tiga diharapkan dapat menemukan tiga paslon yang tidak hanya mampu berpikir kritis dan berwawasan luas, juga kreatif. Tiga paslon inilah yang akan maju di tahap final. 

Pada tahap final, paslon dituntun memiliki kepercayaan diri yang kuat saat tampil di muka umum. Hal tersebut harus mereka buktikan pada acara fesyen yang merupakan bagian dari serangkaian seleksi Putra-Putri SMAGA. Pada puncak acara ini mereka kembali harus diuji keelokan paripurna mereka (3B: Brain, Behavior, Beauty). Para paslon kembali saling beradu keterampilan berpikir kritis mereka terhadap persoalan yang terkini. Persoalan disampaikan acak oleh juri terpilih. Kecepatan, ketepatan, serta kekritisan jawaban menjadi poin dalam penilaian.

 Akhirnya, dinobatkan Haza Pratama (X MIPA 5) dan Joana Adrey (XI MIPA 3) sebagai Putra Putri SMAGA. M. Al Parsya Hakim perwakilan kelas XI MIPA 3 yang berpasangan dengan Prasita Keizha dari kelas XI MIPA1, mendapat peringkat kedua. Sedangkan, juara ketiga diraih oleh pasangan perwakilan kelas X MIPA3, Bagas Ariyoga dan Nanda Aliefira.

Demikian serangkaian acara pemilihan Putra dan Putri SMAGA. Semua warga SMA Negeri 3 berharap peserta didik yang terpilih sebagai Putra dan Putri SMAGA mampu memberikan motivasi dan panutan (role model) bagi teman-temannya, serta menjadi pelopor yang dapat membawa SMA Negeri 3 Surabaya ke arah yang lebih baik lagi.

HUMAS SMAGA